Memanas Rusia Vs Turki, Erdogan Untuk Putin Silahakan Menyingkir Dari Jalan Kami

Iklan Semua Halaman

Memanas Rusia Vs Turki, Erdogan Untuk Putin Silahakan Menyingkir Dari Jalan Kami

Memanas Rusia Vs Turki, Erdogan Untuk Putin Silahakan Menyingkir Dari Jalan Kami

TURKI - Recep Tayyip Erdogan Presiden Turki mengancam Rusia untuk menyingkir dari jalan mereka.

Peryataan Presiden Turki ini di ucapakan di tengah ketengan hubungan antara Turki dan Rusia dengan suriah buntut konflik di antara kedua negara di Idlib.

Akibat dari ketegangan tersebut, kesepakatan atau perjanjian Turki dan Rusia yang di teken pada 2018 terancam hancur karena ketegangan yang terjadi Idbil

Presiden Turki Erdogan menceritakan di hadapan politisi di Istanbul percakapan telepon dengan presiden Rusia Putin, Sabtu 29 Februari 2020.

Dari percakapannya tersebut presiden Turki mengatakan Ankara tidak akan keberatan jika yang kepentingan Rusia adalah mendirikan pos militer di Suriah.

Saya bertanya kepada tuan putin. apa kepentingan anda disana ? jika anda hendak mendirikan pangkalan, silahakan saja, ujar erdogan. 

Namun silahakan menyingkir dari jalan kami dan biarkan kami berhadapan satu lawan satu dengan rezim Suriah, tegas mantan perdana menteri Turki itu.

Moskwa memutuskan mengintevensi konflik suriah pada 2015 dengan memberikan bantuan bagi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak.

Dalam pandangan kremlin, membantu Assad akan menghindarkan kelompok teroris ini menyerang negara lain termasuk Rusia.

Presiden Erdogan mengungkapkan pemerintahannya kini mengganggap pasukan Assad sebagai target sah untuk di serang dan mengklaim 2.100 tentara suriah tewas di Idbil.

Benar atau tidak klaim sang presiden ini, maupun bukti apakah jumlah itu di lakukan tentara turki atau di bantu dengan pasukan pemberontak yang bersekutu dengan turki.

Lanjut kata presiden erdogan,, memerangi Damaskus merupakan kebijakan yang di perlukan guna mencegah gelombang baru pengungsi Eropa.

Dia juga berharap, komunitas internasional maupun blok pertahanan Atlantik Utara ( NATO ) bersedia membantu  untuk memerangi Assad.

Erdogan juga mengklaim bahwa pasukannya datang kesuriah atas undangan rakyat Suriah itu sendiri, seraya menekanan pihaknya tidak tertarik menduduki wilayah tersebut.